Selasa, 04 September 2012

Enjoy viewing Makale from Buntu Burake

Sebenarnya foto-foto yang ada di artikel ini adalah ajang kenarsisan diriku dan sahabat-sahabatku, yang sengaja dipublish di blog karena pemandangan yang jadi background foto2 yang ada juga cantik dan sangat naturan,

perjalanan awal sebelum proses manjat-manjat gunung dimulai
mungkin bisa jadi referensi buat teman-teman yang mau jalan2, manjat2 gunung (gak terlalu terjal kok), plus ngelihat keindahan Kota Makale dari atas tanpa harus nyewa helikopter wkwkwkwk...
diatas bebatuan ini tampak jelas kota Makale dengan hamparan hijau yang sangat indah 

Buntu Burake, begitulah tempat ini disapa (orang kaleee disapa hehehehe). Buntu (bahasa Toraja)  kalo dalam Bahasa Indonesia disebut Gunung. Seperti hal-nya gunung-gunung lainnya untuk bisa mencapai tempat ini kudu pakai kemampuan panjat memanjat.



Buat yang punya hobby yang sama denganku (jeprat jeprett), jangan lupa bawa kamera karena setiap moment sangat sayang kalo tidak diabadikan.

Melangkah dikit jepreettt, istirahat dikit jepreeetttt, pokoknya kamera perlu di charge sampe full sebelum naik ke sini hihihihi...



For your information, Buntu Burake ini sedang dalam proses dirintis sebagai objek wisata religi umat Kristiani. Nantinya di puncak gunung akan ada patung Yesus Kristus yang berukuran besar yang akan melengkapi keberadaan Buntu Burake sebagai lokasi ziarah bagi umat Kristen.

Pembangunan kawasan ini menjadi objek wisata religi diperkirakan akan memakan waktu 3 tahun (jadi tunggu 3 tahun lagi yeee). Sampai saat ini pembangunan jalan menuju lokasi sebagian besar telah selesai walaupun belum diaspal. Selain adanya Patung yang akan dibangun di puncak Buntu Burake ini, akan dibangun pula anak tangga sebanyak 7.777 buah, yang sesuai dengan keyakinan awal suku Toraja yakni ajaran Aluk Sanda Pitunna (Aluk 7777). 


Aluk Sanda Pitunna (Aluk 7777) merupakan susunan agama dan aturan hidup, yaitu : Ajaran Sukaran Aluk (agama) Aluk Tallu Oto’na yaitu Ajaran tiga kepercayaan = tri tunggal (Puang Matua, Deata-deata, Tomembali Puang) digabung dengan Aturan Kehidupan Ada’ A’pa’ Oto’na yaitu Ajaran kehidupan falsafah empat (Aluk Ma’lolo Tau = Persekutuan hidup manusia, Aluk Patuoan = Persekutuan hidup ternak/binatang, Aluk Tananan = Persekutuan hidup tanaman, Aluk Bangunan Banua = Persekutuan hidup rumah).
kalo gambar yang ini udah turun dari gunung
(terjalnya ya segini2 aja hehe)
Dengan menggabungkan Aluk tersebut yaitu Aluk Tallu Oto’na dengan Ada’ A’pa’ Oto’na maka terciptalah Aluk Sanda Pitunna (Aluk 7777). Dalam ajaran ini menyatakan bahwa Agama dan Aturan kehidupan itu adalah berasal dari Puang Matua (Tuhan Allah = Sang Pencipta) yang diturunkan kepada nenek moyang manusia yang pertama bernama Datu Laukku’.
buat pasangan calon pengantin kayaknya bs jadi referensi buat foto prawed neh tempat.
Asal bisa ngalahin rasa takut aja biar suasana romantisnya gak ilang hehehehe

Perjalanan menuju Buntu Burake akan sangat menyenangkan kalo rame-rame. Kalo sendiri ya gak asyiklah, ntar dikirain orang frustrasi yang kurang kerjaan hihihi. Pastikan juga kondisi badan fit biar bisa eksis terus... hohoho




View Kota Makale dan lembah-lembah yang terhampar indah dari puncak Buntu Burake

akan semakin membuat kita takjub akan indahnya alam ciptaan Tuhan.
Segala sesuatu yang dijadikanNya sungguh luar biasa.
Great is The Lord





Foto : dokumen pribadi Enel and Friends (D'Bigest n fren)

Eka, Enel, Ita, Puput, Giwang, Bunda Saden, Saden, n Saka